Jumat, 23 November 2012

Delusi

Sungguh indah, tapi tak bisa dimiliki, tak seorang pun bisa
Sosok yang terkungkung dalam dunia kecilnya sendiri
Sepertinya keindahan sang dewi pun tak mampu membuatnya berpaling
bahkan hanya untuk sedikit mengintip ke arah sosok cantik yang berhasil mencuri lirikan para adam
Itu membuatku sedikit risih, sedikit bertanya,
makhluk apakah kau ini? punya hati kah? 
atau kau hanya memiliki hati yang sudah membeku seperti bongkahan balok es?

Mungkin itulah fase dimana sebuah es perlahan mencair
membasahi tiap rerumputan yang kering dan menyegarkan tanah yang berabad-abad tandus
hanya satu hal saja bisa membuat segalanya berubah
tiada lagi sosok yang sulit diraih itu
tiada lagi sosok yang terkungkung dalam dunianya sendiri
tiada lagi sosok yang membeku seperti balok es
hanya sosok indah yang semakin lama terlihat indah
saat dia meniupkan angin sejuk yang menyapa kala sore
saat dia mengguyurkan tetesan air di negeri tandus tanpa oasis
saat dia mencoba berkata di tengah kesulitanya untuk berkata
sangat segar sekali seperti bongkahan es yang mencair dan membasahi tiap bagian yang kering

tapi semuanya terasa sakit kemudian
orang memanggilku dan menyangka aku ini gila
lihatlah pada cermin, kata mereka padaku
aku lihat sosokmu itu disana, tapi tidak ada kata mereka
oh, sungguhkah ini hanya sebuah mimpi saja?
tapi aku terbangun, aku merasakan, setiap detail, hingga hal terkecil pun aku merasakan
sosokmu nyata tapi benar orang tidak melihatmu
sosokmu menari-nari seakan ingin menertawakan orang-orang itu
aku tersenyum kecil, menanggapi setiap detail lekukan yang kau lakukan
benar, orang-orang lah yang gila, bukan aku, pikirku
kunikmati setiap desiran dan memandang sosokmu yang sunggu indah itu


I know you’re not far away, I close my eyes and I still see you
Lying here next to me, Wearing nothing but a smile 
(Standing in The Dark-Lawson)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar