Minggu, 09 Desember 2012

Butuh yang Romantis Bahasa 'Cewek-nya' So Sweeet #alay

oke, saya buka laptop, buka twitter liat timeline. Saya klik tanda @ alias connect ya dan banyak mention di situ. Yuhuu, setelah dibaca satu satu eh ada mention temen satu kampus yang nyempil diantara teman-teman tua saya di belahan bumi jawa bagian timur yang pada alay minta oleh-oleh. Hu, jakarta oleh-oleh apaan? Kerak telor? Atau kayak kakak saya yang minta roti buaya, sialan tuh orang. Sebut saya teman saya ini memiliki akun @xx dengan nama resmi epa, dia mention saya bilang kalau dia baca blog s-a-y-a. Wuh, blog ini udah bocor ternyata, berarti kegalauan saya udah estafet dari satu mulut ke mulut lain (dalam hati berharap saya gak bakal disidang diforum karena mengumpat-umpat di dalam blog, maaf, ampun mbak, mas, teh, bang, kakang, mbakyu).

jadi bingung nih, sebenarnya ngapain saya sebarin alamat blog? Awalnya pingin ngajak aja orang nulis blog, eh ternyata blog saya gak lebih dari sekadar blog galau yang curhat, yang curhatannya pun gak jelas mau lari ke belah mana. Ya maunya punya banyak fans berasa kayak tetuah-tetuah yang sudah-sudah ya, tapi ternyata fans bertambah aja nggak malah musuh bertambah sih iya. Lupakan, lempar kelaut pikiran negatif, kata pak Nasikin guru agama saya pas SMA dulu kita harus ber-huznudzan.

Okay, prolog untuk posting kali ini selesai.

Eniwey, sebenarnya, sesungguhnya, saya ini sedang dilanda galau tingkat dewa. Buka web ini galau, blog itu galau, baca tweet orang galau, sampai liat foto orang yang di tweet dengan link '@instagramphotosofblablabla' aja saya galau. Rasanya kok ya hidup mereka....hidup. gak kayak hidup saya statis, sama sama aja, gak ada yang spesial, belum ada cerita ajaib nan istimewa seperti kedatangan Superman di depan kosan bawa gitar, eh ternyata pas dibuka kostumnya dia berubah jadi John Mayer yang nyanyi dengan merdunya di depan kosan. Tiba-tiba bunga-bungan berjatuhan, ada angin utopis yang mengibarkan dedaunan, ada cahaya terang yang silau dan tiba-tiba ada efek terbang dan we live happily ever after. Belum ada tahapan kehidupan kearah itu. It means, ya stuck aja sama kehidupan ini, atau mungkin udah terlalu jenuh ya, soalnya i always pushed everything to the limits before jadinya sekarang kuwalahan, kata ibuk saya sih ambruk, tepar.

Pelampiasannya adalah jadi pingin banget liat film atau baca novel yang berbau romantis atau istilah ciwi-ciwinya so sweeet..haha. Iya, jadi kangen novel teenlit yang ada di rak di rumah, jadi kangen download film di rumah terus langsung di tonton, jadi kangen liat dorama jepang minta ke si Cipi atau nonton film disney tanpa diprotes kalau film-nya kekanak-kanakan. Duh, jadi kangen duduk di McD sambil makan breakfast menu, duduk menghadap ke jalanan dengerin lagu dari HP. Sendirian. Terus berimaginasi sendiri ngebayangin  para cowok latinos yang ada di dalam Hanafiah's. Duh, duh, duh banyak protes. Kamu sudah ngapain sih, masih merantau ini. Udahlah, menunggu saat-saat pulang membuat saya berubah jadi melankolis. Ya, memang saya begini, ya galau-an dan melankolis. Merenung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar