Okay, i don't know why i wanna write this, but i have some reasons why i write this for blog. Lets start. Yeah maybe seemed i'm following the trend that burst up, Bruno with his songs and it makes me cant help to imagine someday someone will sing that song to me. That's very romantic and you know? Hm,,i even don't know which side is romantic, but i'm sure that bruno songs, himself too (maybe), attracted me for the first time :)
okay, i'm giving you the example from the lyrics of bruno's:
1) But every time she asks me do I look ok, I say
When I see your face, there's not a thing that I would change
Cause you're amazing, just the way you are
And when you smile, the whole world stops and stares for a while
Because girl you're amazing, just the way you are
(Just The Way You Are)
2)So easy to forget our love, the little things we do.
Like callin' for no reason, just to say the words, "Baby, I love you."
I know lately I've been busy, but a second doesn't go by without you crossin' my mind.
It's been so long since we had time, let's take a day and make everything alright.
Just take my hand, fall in love with me again.
(Runaway)
3)cos it's a beautiful night we're looking for something dumb to do
hey baby i think i wanna marry you
is it the look in your eyes or is it this dancing juice
who cares baby, i think i wanna marry you
(Marry You)
4)Cause there'll be no sunlight
If I lose you, baby
There'll be no clear skies
If I lose you, baby
Just like the clouds, my eyes will do the same
If you walk away, everyday it'll rain, rain, rain-ai-ai-ain
I'll never be your mother's favourite
Your daddy can't even look me in the eye
Ooh if I was in their shoes, I'd be doing the same thing
Saying there goes my little girl, walking with that troublesome guy
But they're just afraid of something they can't understand
Ooh but little darling to watch me change their minds
Yeah for you, I'll try, I'll try, I'll try, I'll try-y-y-y
And pick up these broken pieces 'til I'm bleedin'
If that'll make it right
(It Will Rain)
5)beautiful girls all over the world
i could be chasing but my time would be wasted
they got nothin' on you baby
nothin' on you baby
they might say hi and i might say hey
but you shouldn't worry about what they say
cause they got nothin' on you baby
nothin' on you baby
(Nothing On You)
Well, from the lyrics we know that Bruno is a type of romantic man, a type who can't bear to say 'i'll give you all you want girl..', i don't know is true or not, but i'm totally sure that singers wrote about their feelings, their idealist. And i'm totally happy to know that Bruno did that and it makes girl all of the world feeling so special for a while.
n.b.:picture
Kamis, 29 Desember 2011
Girl, Woman, They're Livin Their Own Fairy Tale
Teman saya Eja menggerutu saat kelompok kami akan menampilkan sebuah parodi cinta. Kisahnya singkat saja, seorang cowok puitis yang jatuh cinta pada pandangan pertama sama cewek penari. Mungkin, yang bikin teman saya Eja gak ngeh ketika teman saya Amel nyeletuk tentang kriteria cowok 3T(Tajir, Tampan, Taqwa). Kami -para cewek- memang membuat cerita sesuai dengan alur yang kami mau. Pertemuan romantis sampai ada musik-musik jadi drama terlihat seperti musikal yang lucu hingga si penari harus menyeleksi cowok puitis itu dari kriteria 3T. Hal yang bikin saya sampai sekarang ingat adalah ekspresi teman saya Eja yang melongo dan geleng-geleng kepala melihat imajinasi kami yang saat itu sontak keluar dari mulut masing-masing dan suasana jadi rame gak karuan kayak pasar.
FYI, kalau cewek memang suka hal-hal yang romantis semacaam itu. Bagaimanapun penampilan cewek itu, tomboy atau feminin, cewek pasti merasa satu hal yang entah bagaimanapun juga ingin mereka realisasikan namun lebih dari kata biasa. Cewek suka hal-hal yang indah, yang melambungkan rasa kebahagiaan mereka. Tidak terlepas juga dari istilah cewek suka dipuji. Yes, we are. Kami cewek, bagaimanapun juga suka dipuji. Kami cewek, suka sekali dengan hal yang indah, yang sering kami dengarkan saat kami kecil dalam dongeng putri dan pangeran. Kami cewek, suka happy ending meskipun terkadang kami setuju saja jika suatu hal akan berakhir dengan sad ending. Tapi, you know boy the fact that we're crying after face that sad ending. Kesimpulannya, kami para cewek, dengan segala pengakuan yang memang kadang kami sangkal, kami suka hal-hal yang dapat membahagiakan kami, yang ada dalam fantasi yang mungkin digambarkan langsung dalam cerita-cerita happy ending di film-film Disney. You know boy, we are livin in our little fairy tale but that isn't mean that we're totally weak to face the reality. Our Mom show that women are tough in facing reality.
n.b.:picture
Kamu (Jangan Bikin Gue GR!)
Kenapa sih lo selalu bilang gue terlihat bagus gimanapun penampilan gue?
Kenapa sih lo selalu bilang gue gak boleh ikutan cewek lain yang berlomba-lomba jadi cantik?
Kenapa sih lo berusaha untuk maksa gue ketemu ama lo?
Kenapa sih lo selalu nulis nama gue bukan pakai kata ganti?
Kenapa sih lo selalu dan berusaha bikin gue gak marah ke elo?
Kenapa sih lo selalu dan berusaha untuk cari cara biar kita bisa ketemu?
Kenapa sih lo selalu perhatian padahal ama hal terkecil yang gue aja gak ngeh?
Kenapa sih lo selalu ngalihin pembicaraan tiap kali gue ngobrolin orang lain?
Kenapa sih lo selalu ketawa tiap liat tingkah gue yang gila padahal orang lain biasa aja?
Kenapa sih lo rela banget jalan jauh-jauh cuma buat nganterin sesuatu yang gak penting?
Kenapa sih lo mau gue paksa ikut hal-hal yang jelas lo gak suka?
Kenapa sih lo berusaha untuk dilihat ama gue?
yang jelas, kenapa sih lo selalu aja ketangkap basah liat ke arah gue dan gue tau lo salting sesudah itu. Hey, jangan bikin gue GR dong!
Minggu, 11 Desember 2011
This Feelings's Unpredictable
i have a word. easy. an easy word to figure out. this word is famous. everyone has this word in their life. this word blend in a day life, among family, friends and lovers. this word makes your heart skip a beat, makes your head spinning around, makes your lips can't stop smiling, makes 'the butterflies' coming and fly inside your stomach. but, it hurts too. it's just rubbish when you don't need it. it just a word you can find in dictionary. a word which comes like a ghost in the dark foggy night and blind your eyes a while and it makes you feel uneasy sometimes. could you give me a clue for this? yeah, my feelings truly unpredictable for few days just because this suck word and i hate i could have this word to describe my whole feelings right now.
Minggu, 13 November 2011
Festi France :)
Tanggal 10-11 november lalu diadakan Festi France di kampus saya. Acara tersebut merupakan acara tahunan dari Prodi Sastra Prancis. Saya sudah tertarik dengan content yang ditawarkan di poster yang di pasang di setiap sudut fakultas maupun universitas. Dengan desain poster yang minimalis tapi catchy mereka dapat merealisasikannya ke dalam dekorasi yang luar biasa fashionable. Annnddd...i got some pictures from this event...enjoy...
follow this direction :)
Label:
freshman :),
guilty pleasure,
journey,
vent
Minggu, 30 Oktober 2011
What's In A Name?
let me introduce her first.. :)
she's mawar my friend who always knock my dorm door and called my name 'faaaathim' , sometimes in the middle of the night asking for internet connection or print her assignment or watching tv. not only asking for something like i've said before but also orders me to accompany her buy something in canteen or bursa. and, forced me to write something about her in my blog. okaay, i'm writing about you now hope you like it :)...hhaha.. :)
to: mawar mew mama :p
hey hoo!!! keep on fighting for mid term test. hehe...InsyaAllah bisaaaaa!!! semangat mamaaa :).
she's mawar my friend who always knock my dorm door and called my name 'faaaathim' , sometimes in the middle of the night asking for internet connection or print her assignment or watching tv. not only asking for something like i've said before but also orders me to accompany her buy something in canteen or bursa. and, forced me to write something about her in my blog. okaay, i'm writing about you now hope you like it :)...hhaha.. :)
to: mawar mew mama :p
hey hoo!!! keep on fighting for mid term test. hehe...InsyaAllah bisaaaaa!!! semangat mamaaa :).
Sabtu, 29 Oktober 2011
I'm A Sandroist? Ehm..
That's a big movement that step me down from teater major to gamelan major. Yah, ada perasaan sedih karena sudah satu bulan saya ikut latihan fisik dan sekarang saya dipindah untuk main gamelan. Sedih rasanya saat saya di telepon teman saya yang mengatakan senior saya memindah saya. Alasannya musik kekurangan orang. Saya pikir adalah karena saya juga tidak datang audisi pada senin malam dan hal tersebut membuat kakak senior saya kesal dan memindahkan saya ke gamelan.
Sandro. Saya memang orang jawa, tapi saya tidak pernah sekalipun tahu elemen-elemen gamelan. Saat teman saya mengisyaratkan saya mendapat bagian ini saya bingung. Alat yang seperti apa? Bagaimana memainkannya? Tapi, alhamdulillah ya, teman saya Farah ikut karawitan jawa, jadi saya diajari teori dulu dan langsung saya praktekkan.
And the result.. i'm a good newbie in sandro..yeahh, playing sandro was a funny thing. i'm embarassed knowing fact that i'm javanese but i even don't know what sandro is. hehe,,,ehm, i'm talking about nationalism but i forget the most important thing inside, that's a culture, my own culture. Tapi saya sangat bersyukur diberi kesempatan untuk bermain sandro dan dipanggil Sandroist oleh Romo.
Sandro. Saya memang orang jawa, tapi saya tidak pernah sekalipun tahu elemen-elemen gamelan. Saat teman saya mengisyaratkan saya mendapat bagian ini saya bingung. Alat yang seperti apa? Bagaimana memainkannya? Tapi, alhamdulillah ya, teman saya Farah ikut karawitan jawa, jadi saya diajari teori dulu dan langsung saya praktekkan.
And the result.. i'm a good newbie in sandro..yeahh, playing sandro was a funny thing. i'm embarassed knowing fact that i'm javanese but i even don't know what sandro is. hehe,,,ehm, i'm talking about nationalism but i forget the most important thing inside, that's a culture, my own culture. Tapi saya sangat bersyukur diberi kesempatan untuk bermain sandro dan dipanggil Sandroist oleh Romo.
Sabtu, 22 Oktober 2011
Merayu Ala Anak Sejarah :)
Siang entah hari apa teman saya Ainun teriak-teriak karena malu setengah mati. Dia bercertia bahwa dia baru saja merayu teman sekelasnya Wahyu di sela-sela menunggu mata kuliah bahasa belanda. Langsung saja dia bercerita kronologisnya -- terus terang teman saya yang satu ini heboh gila kalau cerita. Hehe..
---------------------------------------------------------------------------
Ainun, Nida, Novi, dkk sedang bermain jempol-jempolan. Kalau saya sih kurang menguasai permainan tersebut karena agak mengandung keanehan. Siapa yang kalah awalnya dicemongin pakai foundation-nya Nida. Tapi, earth calling babe, foundation itu gila mahal! So, hukuman buat yang kalah adalah merayu cowok sekelas. Siang itu, Miss Heboh sejagat alias si Ainun kalah dan membuatnya kena punishment. Awalnya si Ainun sempat ngelak, tapi dia punya nyali juga untuk berjalan menuju bangku teman saya Wahyu yang sedang asyik berbincang dengan para cowok lainnya.
Ainun : Eh Wahyuu...
Wahyu : Kenapa?
Ainun : (Dengan gagap) Ini, kalah permainan. Hukumannya ngerayu cowok nihh...
Wahyu : (Saya yakin dengan muka Hell Oh-nya) Oh, silahkan..
Ainun : Wahyu, kakek kamu penjarah ya? (Rayu si Ainun sambil malu-malu)
Wahyu : (Saya yakin dia masih pasang tampang Hell-Oh-nya) Kok tau?
Ainun : Soalnya...kamu menjarah hatikuuuu..
----------------------------------------------------------------------------
oke, finished. Next chance Ainun, if you're the one to be punished, don't tease the hell-oh man. Really..haha...Wahyu sorry if i'm offending you.. hehe...just kidding :)
n.b.: picture
---------------------------------------------------------------------------
Ainun, Nida, Novi, dkk sedang bermain jempol-jempolan. Kalau saya sih kurang menguasai permainan tersebut karena agak mengandung keanehan. Siapa yang kalah awalnya dicemongin pakai foundation-nya Nida. Tapi, earth calling babe, foundation itu gila mahal! So, hukuman buat yang kalah adalah merayu cowok sekelas. Siang itu, Miss Heboh sejagat alias si Ainun kalah dan membuatnya kena punishment. Awalnya si Ainun sempat ngelak, tapi dia punya nyali juga untuk berjalan menuju bangku teman saya Wahyu yang sedang asyik berbincang dengan para cowok lainnya.
Ainun : Eh Wahyuu...
Wahyu : Kenapa?
Ainun : (Dengan gagap) Ini, kalah permainan. Hukumannya ngerayu cowok nihh...
Wahyu : (Saya yakin dengan muka Hell Oh-nya) Oh, silahkan..
Ainun : Wahyu, kakek kamu penjarah ya? (Rayu si Ainun sambil malu-malu)
Wahyu : (Saya yakin dia masih pasang tampang Hell-Oh-nya) Kok tau?
Ainun : Soalnya...kamu menjarah hatikuuuu..
----------------------------------------------------------------------------
oke, finished. Next chance Ainun, if you're the one to be punished, don't tease the hell-oh man. Really..haha...Wahyu sorry if i'm offending you.. hehe...just kidding :)
n.b.: picture
Kamis, 13 Oktober 2011
When He's Trapped In Such Black and White Controversy
Saya tidak tahu ketika saya memposting ini saya telah berarti apa kepada masyarakat. Tapi saya yakin bahwa, kita semua cinta kebenaran dan tidak memungkiri banyak sekali perasaan kecewa kita pada dia. Inilah sisa-sisa yang saya dapatkan dari eksistensinya di mana dia masih mencoba berdiri, berbicara, dan tidak lari. Yang bisa kita rasakan dari 32 tahun kejayaan yang dia rajut yang menimbulkan begitu banyak kontroversi bagi kita. Hidup adalah pilihan, dan pilihan itulah yang menentukan bagaimana pandangan anda kepada dia. Beliau.
Kalau sekarang ternyata sudah ada yang tak percaya tak menjadi masalah. Tapi apakah sudah dipikirkan masak-masak apakah kemunduran saya nanti tak justru menimbulkan masalah yang lebih besar? Misalnya, jika saya menyatakan mundur lalu sesuai konstitusi menyerahkannya jabatan itu ke wakil presiden, apakah nanti tak ada lagi seruan untuk mundur bagi presiden yang baru? Apa takkan menimbulkan perpecahan yang justru akan menumpahkan darah dan bahkan bisa perang saudara? Karenanya, saya putukan masih menjabat sebagai presiden madataris MPR, yang mengemban tugas berdasar UUD 1945 dan Tap MPR. Namun secepatnya melaksanakan reformasi yang dituntut masyarakat. (Soeharto, 19/05/1998, Istana Negara -- taken from Berita Buana, Pak Harto: Saya Masih Tetap Presiden)
Label:
freshman :),
journey,
superstar of the day
Minggu, 09 Oktober 2011
Why Should We Say If?
Teman saya Amel pernah menulis status. Status yang pernah menjadi pertanyaan tersendiri buat saya.
----------------------------------------------------------------------------
Amel's
Hmm..seneng deh kalau misalnya ada teman tanya begini :
Teman : Mel, lo kuliah dimana?
Gue : Ilmu Sejarah UI
Teman : Oh..Siapa dosen lo?
Gue : Soe Hok Gie..
Teman : Demi apa?
Gue : Serius dosen gue soe hok gie...
Teman : ( Shock )
----------------------------------------------------------------------------
Itu sepintas khayalan teman saya. Saya juga berpikir demikian. Soe Hok Gie, kalau beliau masih ada beliau bisa jadi dosen kami -- mungkin sih.. Tapi yang membuat saya yakin adalah pasti beliau jadi dosen kami. Saya jadi teringat percakapan dengan teman saya di Kereta Ekonomi menuju Cikini satu minggu lalu...
Teman saya : Hmm...Soe Hok Gie kalau masih idup pasti jadi mentri deh..
saya : Why should? Kenapa mentri?
Teman saya : Soalnya temen deket Soe Hok Gie pada jadi mentri
saya : Lho kok gitu?
Teman saya : ya iyalah. Soe Hok Gie pasti duduk satu ruang sama teman-temannya. andai ya dia masih idup, bangga deh due punya senior kayak Soe Hok Gie..
saya : (hanya manggut-manggut setuju)
deep inside my heart i would say..Soe Hok Gie gak bakal jadi mentri, gak bakal duduk di pemerintahan. Soe Hok Gie bakal jadi dosen saya yang nyentrik dan menyenangkan. Soe Hok Gie bakal ngajarin kami aksi yang berisi yang nggak cuma koar-koar. Soe Hok Gie dengan idealismenya yang merelakan kursi mentri demi kehidupan yang sejahtera. Soe Hok Gie, seorang cina yang akan mengajarkan pada kami -- seorang Indonesia -- mana nasionalisme yang sesungguhnya. Itulah Soe Hok Gie...senior kami, yang saya harap bisa jadi dosen saya, guru besar kami semua.. :)
n.b. : picture
----------------------------------------------------------------------------
Amel's
Hmm..seneng deh kalau misalnya ada teman tanya begini :
Teman : Mel, lo kuliah dimana?
Gue : Ilmu Sejarah UI
Teman : Oh..Siapa dosen lo?
Gue : Soe Hok Gie..
Teman : Demi apa?
Gue : Serius dosen gue soe hok gie...
Teman : ( Shock )
----------------------------------------------------------------------------
Itu sepintas khayalan teman saya. Saya juga berpikir demikian. Soe Hok Gie, kalau beliau masih ada beliau bisa jadi dosen kami -- mungkin sih.. Tapi yang membuat saya yakin adalah pasti beliau jadi dosen kami. Saya jadi teringat percakapan dengan teman saya di Kereta Ekonomi menuju Cikini satu minggu lalu...
Teman saya : Hmm...Soe Hok Gie kalau masih idup pasti jadi mentri deh..
saya : Why should? Kenapa mentri?
Teman saya : Soalnya temen deket Soe Hok Gie pada jadi mentri
saya : Lho kok gitu?
Teman saya : ya iyalah. Soe Hok Gie pasti duduk satu ruang sama teman-temannya. andai ya dia masih idup, bangga deh due punya senior kayak Soe Hok Gie..
saya : (hanya manggut-manggut setuju)
deep inside my heart i would say..Soe Hok Gie gak bakal jadi mentri, gak bakal duduk di pemerintahan. Soe Hok Gie bakal jadi dosen saya yang nyentrik dan menyenangkan. Soe Hok Gie bakal ngajarin kami aksi yang berisi yang nggak cuma koar-koar. Soe Hok Gie dengan idealismenya yang merelakan kursi mentri demi kehidupan yang sejahtera. Soe Hok Gie, seorang cina yang akan mengajarkan pada kami -- seorang Indonesia -- mana nasionalisme yang sesungguhnya. Itulah Soe Hok Gie...senior kami, yang saya harap bisa jadi dosen saya, guru besar kami semua.. :)
n.b. : picture
Label:
freshman :),
guilty pleasure,
journey,
vent
Petang Kreatif In Other Language That's The High Level of B-Art
" Lo pada pasti mau jadi aktor atau aktris kan? Makannya ikutan PK, jadi pemain teaternya terutama.. "

Kata-kata senior saya Kak Gilang terus terngiang di kepala sebelum akhirnya saya memutuskan untuk ikut PK dengan segala semangat yang tersisa. Dibingungkan antara menyerah atau terus berlanjut demi membawa nama jurusan dan merasakan the greatest event in FIB UI...welcome Petang Kreatif. Acaranya mirip B-Art di SMA saya dulu, tapi ini versi VIPnya. hehe. Sebenarnya saya suka ikut latihannya. Seru sekali, berasa di sutradarai Rudi Soedjarwo, Mira Lesmana, atau Riri Riza. Kami satu angkatan bener-bener latihan H-2 bulan acara. Acara masih 10 Desember tapi latihan sudah dimulai seminggu lalu.
Ekspresi itu ternyata susah. Saya beri two thumbs buat teman-teman saya yang very easy show their expression. Huhh, very big appreciation from mee...haha, saya jadi ingat sesuatu yang lucu saat latihan..
kak gilang : keluarin ekspresi marah lo, lepasin semuanya. saat lo marah ke orang tua lo, marah ke cowok atau cewek lo yang ternyata selingkuh, marah ketemen lo yang ternyata MT. lo marah semarah-marahnya..
teman saya : (saya gak tau siapa. mata kami tertutup saat itu) Anj****
kakak senior random : wuihh, gila, cepet banget ekspresi lo keluar...
teman saya semuanya : (ini suara semua orang. random. pada marah setelah teman saya yang pertama marah duluan ) Apaan lo..kredit...sialan lo, bang*** lo!!!..kredit..lo kira gue apa? lo bisa seenaknya kayak gitu hah?..kredit..sialan lo! beraninya lo main dibelakang gue!!..kredit..lo labil banget anj****..kredit..tai lho!! ..kredit..terdengar suara tangisan..kredit..terdengar barang dilempar dan jatuh..kredit..berikutnya terasa barang dilempar karena kena kepala saya..kredit..Awww, gila, sakitt, aduuh..(ini baru rintihan saya. saya baru sadar saya dilempar botol aqua. bukannya saya marah, saya malah kesakitan dan menggosok-gosok kepala saya. itung-itung dong kalau marah. gila..teman saya aktor-aktris semua ni...ampuuunnn!!!)
oke saat semua harus marah, saya bingung gak bisa marah. di samping saya, teman saya teriak-teriak dan ini unforgettable moment bagi saya dan saya pakai buat godain dia. hehe.
last...Siapa juara satu PK??!!!!! SEJARAH, SEJARAH, SEJARAHHHH!!!
n.b. : picture
Label:
freshman :),
guilty pleasure,
journey
P.S: Don't Judge Me From My Cover
Suatu siang yang panas kalau tidak salah di Musholla FIB UI saya sedang bercakap dengan teman saya yang kebetulan sedang duduk manis menunggu matkul. Sebenarnya saya lupa, ehm, setting saya pindah di tempat duduk payung dekat auditoriun gedung satu FIB UI saya bersama teman mata kuliah mpkt a sedang duduk santai sambil memikirkan materi presentasi untuk keesokan harinya.
teman saya : fathim kenapa milih sejarah sih?
saya : ( pertanyaan yang bagai lagu lama buat saya ) hmm, suka lah. kita milih karena kita suka.
teman saya : ohh gitu, pilihan pertama ya?
saya : ( dengan bangga mengangguk ) iya...
teman saya : padahal pas pertama kali ketemu fathim aku liat kamu pantesan jadi anak kedokteran..
saya : ( what the..ohh, bangganya, if i could..) haha, potongan darimananya?
teman saya : nggak, aku ngeliatnya gitu. kamu gak pantes di FIB. kamu lebih pantes di FK.
saya : ( haha, errr.. ) lha, kok gitu?
teman saya : kamu wibawanya dapat fathim, orang kayak kamu masuk FK aja, FIB gak cocok buat kamu ...
saya : ( hmm, andai aku bisa ..) haha, tapi aku suka banget sejarah siiihh :) jadi dokter sejarah aja dehhh...
teman saya : hihi, fathim segitu sukanya sama sejarah yaaa...
saya : ( mengangguk semangat ) iya...!!!
besok saya tampil cantik sambil dandan, bakalan gak ya saya ditanya gini sama orang " Anak komunikasi ya? ", serius deh anak komunikasi di kampus saya cantik tinggi semampai .. (huhu, andai saya begitu..hehe )
n.b. : picture
Rabu, 28 September 2011
Histeren
Sebenarnya saya bukan seorang mahasiswa yang ngeh dengan jelas mengenai sejarah negara saya. Itulah sebabnya saya ingin belajar sejarah, teringat kata teman saya yang berkata, passion kamu thim, passion.. Saya suka sejarah, sampai bagaimanapun saya suka sejarah, meskipun sejarah negara saya banyak yang ditutpi saya tetap suka sejarah. Suatu saat nanti, kalau bukan saya dan teman-teman sejarah saya yang lain yang membuka tabir kebenaran, maka siapa lagi? Semua berbondong-bondong menyelesaikan masalah perekonomian bangsa, masalah moral bangsa, siapa yang mau menyelesaikan masalah sejarah bangsa kita? Yang bahkan di mata masyarakat dipandang saja tidak mau, dimata pelajar SMA pelajaran sejarah membuat kita mengantuk dan sebaiknya di hapus saja, di mata pemerintah sejarah yang mencoreng nama baik harus ditutupi.
Saya tidak merasa saya lebih baik karena memilih sejarah. Tapi saya merasakan sensasi yang menakjubkan saat belajar sejarah. Saya menjadi menyerap beberapa fakta baru mengenai sejarah bangsa yang saya dapat dari dosen-dosen saya. Pengetahuan yang membuat saya semakin kecil saja dengan pengetahuan sejarah yang saya miliki. Padahal di SMA dulu saya alhamdulillah mendapatkan nilai baik untuk pelajaran sejarah. Tidak cukup. Sebagai mahasiswa sejarah, ternyata banyak yang harus saya lakukan, banyak yang harus saya baca dan banyak yang harus saya ketahui.
Beberapa fakta sejarah yang saya himpun dari dosen saya selama kuliah dua minggu terakhir ini adalah :
1. Selama ini kita mengenal pengibar bendera yang salah. Bukan orang-orang yang tersebut di buku sejarah (SMA) itulah yang mengibarkan bendera sangsaka merah putih saat proklamasi kemerdekaan 1945.
2. Kawat untuk mendirikan PDRI di bukittinggi tidak pernah sampai ke tangan Sjafruddin Prawiranegara. Kawat tersebut malah sampai di tangan A.A. Maramis di India.
3. Pangeran Besar Jenderal Sudirman tidak memukul mundur tentara inggris. Tetapi memang situasi mengisyaratkan demikian. Tentara Inggris ditarik kembali bersamaan dengan serangan Jendral Sudirman. Saat Jendral Sudirman datang tentara Inggris sudah tidak ada, yang menjadi masalah adalah, kita percaya bahwa Sudirman mampu memukul undur pasukan Inggris dengan mengunakan bambu runcing saja.
4. Naskah proklamasi yang bertuliskan tulisan asli Bung Karno sebenarnya sudah di buang di tong sampah. Tapi, B.M. Diah memungutnya dan menyimpannya. Akhirnya bukti tersebut dijadikan sebagai bukti non otentik tapi dapat menggeparkan kehidupan masyarakat.
5. Budi Utomo bersaing dengan Sarekat Islam.
Itulah beberapa missing part from our history. Sekarang saya menganggap sejarah seperti puzzle yang harus saya temukan. Suatu saat nanti saya ingin, masyarakat menghormati sejarah, sebenarnya masyarakat ingin menghormati sejarah bangsa kita. Namun, karena banyak yang ditutpi mereka semakin malas. Untuk itulah saya ingin membuka tabir dan membuat sejarah lebih nyaman untuk dipelajari..
"Jasmerah!!!"(Bung Karno)
n.b: picture
Senin, 29 Agustus 2011
Friend's - Long Distance Relationship - Love Story
"You live too far away.
Your voice rings like a bell anyway.
Don't give up your independence, unless it feels so right.
Nothing good comes easily, sometimes you've got to fight."
"Amber" by 311
***
suatu hari di asrama mahasiswa saya sedang duduk sambil internetan, membaca postingan blog teman saya di Malang yang mulai galau dengan long distance relationship-nya. Actually, bukan salah dia sih galau begitu, penyebabnya adalah temannya yang sukses mengompori dia. Di saat yang bersamaan cowok teman saya yang sedang galau --kebetulan satu kampus dengan saya--datang menghampiri saya.
si cowok : eh, boleh minta tolong gak? katanya si XX kamu mau cetak foto ya?
saya : iya. boleh-boleh. mana datanya? tapi besok ya nggak sekarang.
si cowok : oke dah, thanks ya..
saya : sip, sesama teman saling membantu..
si cowok : (sibuk dengan Hp-nya kemudian menyodorkan Hp-nya kearah saya)
saya : (mengernyit sambil menahan tawa melihat foto dia dan teman saya yang sedang galau --suer, fotonya pernah dijadikan foto profil blog teman saya yang sedang galau)
si cowok : ayu yo (bahasa jawa yang artinya cantik ya..)
saya : (dalam hati : so sweeetttt ) ciee, kangen ya?
si cowok : ya iya lah. dulu setiap hari ketemu, sekarang sms.an aja jarang.. (mukanya tidak dapat dideskripsikan deh, sedih campur-campur)
saya : (so sweeett dah..)
***
Kesimpulan dari cerita saya, teman saya yang sedang galau dikompori temannya kalau-kalau cowoknya kecantol cewek yang lebih segalanya. Padahal saya sebagai witness mengetahui bahwa si cowok juga ketar-ketir menahan rindu. Ehm..oke, sekian cerita mellow-nya. Percaya deh, kalau memang long distance cuma kepercayaan yang bisa dipegang-- saling percaya. Jangan dengar apa kata tetangga kalau tidak ada bukti nyata. :) Happy Long Distance Relationship!!! :p
p.s : buat teman saya yang diatas, be strong! :)
Label:
freshman :),
guilty pleasure,
journey,
vent
Selasa, 02 Agustus 2011
Leaving .... A while :)
It's time to say good bye for a while because starting from tomorrow i vacuum for blogging. Since i have to follow university orientation and leave home for university. Just a month and i'll be back. Gonna miss this blog and friends blog, the experts and internet. Yeah, i don't bring netbook or notebook yet. So, maybe just 3 or 5 times i go to internet cafe. ugghh..but this journey's so fun.
n.b: picture
Senin, 01 Agustus 2011
High Schooler
Saya jadi berasa tua atau 'sok' tua saat nulis ini. Rasanya, masih seumur jagung lulus SMA saja saya sudah kangen masa-masa SMA. Saat packing buat pergi ke Jakarta besok, saya menemukan kertas yang udah lecet berkeliaran dekat barang-barang saya yang berantakkan. Ternyata itu kertas yang saya pakai untuk ngobrol waktu males ngobrol langsung dan sangat ampuh saat Ibu/Bapak guru sedang menerangkan. Hehe...
Fathim& Zia's note
Fathim : imma be what? i dunno what imma be,where i'm belong, maldicion! but, do best and God will give the rest. fighting!! go on, bright future wait in front of ya, don't give up until you reach everything you highly of, Aiight, dawg? (err,,saya lagi nulis gak tau apa, geje, apa yang ada dipikiran saya tulis, sekaligus nyoba kamus gaul anak amerika :p )
Fathim : I'd rather be fool (Saya ingat kata-katanya si Patrick buat Spongebob, saya ucapin banyak kali dalam sehari itu)
Zia : what'd you say?
I don't care!! ( Ughh, zia marah karena saya ngomong I'd rather be fool terus, hehe)
Fathim : Watcha say? I'm learning now, not studying. learning is better than studying (Nat Portman) I'm sure bout it, I'd rather be fool (aggh, this word again, i can't help)
Zia : can't believe that i'm the fool again ( ya! i have no idea with your words zi! hehe)
Fathim : I love the way you lie! Zi, hei let's chillin out to karaoke box next time, i'm up. we can sing along Rihannem's (Rihanna ft Eminem i mean..) song. Geeezzz!!
Zia : okay, let's take 3 hours 4 singin.
Fathim : okay!!! yeahh!!!
conversation end. ya, karena Bu Suyati, guru Bahasa Indonesia saya memberi tugas seabrek setelahnya. Jadi ingat..hehe.. :)
Minggu, 31 Juli 2011
Now and Then
Kadang kita mendengar orang tua kita bilang 'Anak sekarang beda ya sama anak zaman dahulu'. Saat itu saya pasti langsung protes karena dunia semakin maju. Ternyata saat saya beranjak dewasa dan mencari jati diri lebih jauh lagi dan saya melihat anak-anak yang dulu seumuran saya, saya malah bilang hal yang sama seperti kata orang tua saya 'Anak sekarang beda ya sama anak zaman dahulu'. Perbedaan itu terlihat dari acara yang mereka tonton, dulu saya nonton acara musik yang menampilkan Trio Kwek-Kwek, Cindy Senora, Enno Lerian, Dea Ananda, Maisy dan artis cilik lainnya. Lagu-lagu yang saya dengar ya Pulau Bali, Hari Lebaran, Abang tukang becak yang jelas lagu-lagu anak-anak lah. Sekarang? Anak-anak lebih hafal lagu cinta karena dicekoki lagu-lagu cinta. Semakin lama tanyangan untuk anak-anak menipis, padahal, anak-anak zaman dahulu sungguh puas dengan tayangan anak yang ada pagi, siang, sore bahkan malam. Jadi ingat saya suka sekali nonton drama serial Ratu Malu dan Jendral Kancil. Sekarang? Yahh, sinetron yang penuh penyiksaan yang ada, kalau nggak yang khayal. Hmm,,memang benar, kita akan merasa kalau zaman dahulu beda dengan zaman sekarang.
Yang paling bikin saya ngakak adalah sewaktu saya dan kakak laki-laki saya nonton drama serial yang diangkat dari sebuah film. Lucunya, mengisahkan tentang drama percintaan anak SMP. Lama kelamaan saya dan kakak saya ngakak karena serialnya terlalu picisan, melebihi sinetron dewasa. Jadi lucu deh melihat anak kecil bicara cinta, jadi flashback zaman SMP dulu. Hehehe..
Mae: Boy, kamu beli dari mana layangannya? Kok bagus banget sih? (ngelihat layangan yang lagi dimainin si boy,. serius deh ada tulisannya Boy love Mae..err)
Boy: Aku bikin sendiri dooongg.. (Ngomongnya mesra ama lihat si Mae..errr, yang jadi Boy, ganteng juga...upsss)
Mae: Waa, kamu Boy...(tersipu)
Setting beralih pada ketiga sahabat Mae yang kesal karena Mae berubah pasca pacaran dengan si Boy. Mereka yang juga main layangan akhirnya punya niat jahat bikin senar layangan Boy putus. Setelah berusaha keras juga putus juga tuh tali.
Mae : Yah...yah..Boy, layangannya putuss..
Boy : (Muka panik yang berusaha tenang) Wahh, iya, hmmm, yaudah deh nggak apa-apa.
Mae : Tapi kan Boyy..sayang layangannya...
Temen-temen Mae : (Tiba-tiba nyeletuk) Tuh kan, layangannya putus, berarti kalian pada putus (mereka pada senyum. Happy banget deh.)
Mae : Boy..
Boy : Tenang aja. Lagian itu kan layangan yang putus. Kalau kita yang putus...errr...saya gak denger karena volume TV saya kecil bangeettt T_T... saya menyimpulkan si Boy ngomong ini -=>Kalau kita yang putus kamu bakal aku kejar...(gilaaa, ngomongnya penuh perasaan banget, menghayati...ehm, Boy jadi kelihatan kayak gentleman dah..hehe)
*Script Taken From Get Married The Series Eps 54 (If ain't wrong :p ), dengan perubahan pastinya...hehe.
Cuci Mata Aktor Hollywood
yep, although he isn't hollywood actor, yet he's one of model
who's worth to see. hehe, welcome Alex Watson, Emma Watson's brother.
Ehm, Sinetron
Saya tadi duduk di sebelah ibu saya sambil mengerjakan beberapa tugas OSPEK yang harus diselesaikan sebelum saya merantau ke luar kota. Kebetulan, ibu saya lagi nonton sinetron di salah satu TV swasta, ya, biasalah sinetron menjelang ramadhan. Saat itulah saya melihat adegan tokoh bernama Husna yang menangis pada tokoh --maaf tidak tahu namanya-- yang diperankan oleh Dude Harlino. Si Husna tadi tiba-tiba lari dengan muka pucat --saya nebak masalahnya ada di penyakit si Husna. Si Dude Harlino teriak-teriak tapi tidak bisa menghentikan Husna yang memutuskan pergi dari rumah. Husna ternyata pulang ke rumah kakaknya, kalau gak salah sih nih tokoh yang jadi Azam di Ketika Cinta Bertasbih --saat itulah saya sadar bahwa sinetronnya, meski beda judul, ada unsur lanjutan dari KCB. Saat Husna datang, dia disambut si Azam sama Anna Althafunnisa --maaf gak tau spellingnya. Nah, saat itulah Husna menceritakan problemnya. Ternyata si Husna banyak masalah, mertuanya menyuruh si tokoh yang diperankan oleh Dude Harlino untuk memilih antara Husna atau dirinya (mertuanya si Husna). Hal tersebut dikarenakan si Husna mengidap suatu penyakit..err,,,saya menyimpulkannya begitu.
Seperti sinetron ramadhan, si tokoh Anna memberikan wejangan. Dari situlah yang membuat saya trenyuh, membuat saya tahu sebuah jawaban yang masih saya ragukan. Tapi dengan jawaban yang keluar dari mulut tokoh Anna, saya jadi malu dan sadar. Tidak ada keraguan lagi, InsyaAllah.
"Tenang Husna, itulah tanda bahwa Allah cinta sama kamu. Oleh karena itu kamu diberi cobaan. Bukan karena apa, tapi menunjukkan bahwa Allah sangat cinta sama kamu Husna dan kamu harus bersabar",
(Anna Althafunnisa -Dari Sujud ke Sujud)
n.b: picture taken from here
Jumat, 29 Juli 2011
If I Were A Billionaire
I wanna be a billionaire so fricking bad
buy all of the things I never had
(Bruno Mars -Billionaire)
World Gets too Heavy
Saya tidak tahu harus kecewa atau bangga dengan universitas saya. Saya bangga awalnya dan dalam hati saya selalu mengatakan 'Jangan kecewakan aku kali ini, aku mohon, aku harus menunjukkan kepada orang tuaku'. Tapi saya belum menunjukkan apapun kecuali biaya, biaya dan biaya yang semakin lama semakin menggeronggoti dompet orang tua saya. Saya bukan orang kaya dan hanyalah orang pas-pasan yang menggantungkan seluruh hidup saya pada usaha jualan ibu saya yang bahkan tidak bisa dibilang selalu laku. Rasanya saya ingin protes, tapi kepada siapa? Ini salah saya yang telah memilih universitas itu. Saya yang harus tanggung jawab atas pilihan saya. Tapi, saat saya menanyakan pada diri saya sendiri, apakah salah saya memilih universitas yang saya inginkan?
Iri. Diluar sana, banyak teman-teman saya yang bisa masuk universitas manapun tanpa memikirkan uang, yang bisa membayar namun belum bisa masuk universitas, dan sebagian besar yang berusaha berjuang, lari kesana kemari demi mendapatkan keringanan biaya pendidikan --sama seperti saya. Sesaat saya berpikir, apa gunanya bisa diterima di universitas mentereng sekalipun tapi tidak bisa bayar? Pemikiran bodoh saya yang saya hapus dan buang jauh dan saya berharap tidak akan kembali lagi membayangi saya. Itu hanyalah pemikiran primitif dari orang yang tidak mau maju. Benarkah? Tepatkah langkah saya untuk terus maju dengan biaya yang bahkan saya tidak bisa merealisasikan uangnya di tangan saya?
Setiap hari hanya ocehan orang tua saya yang saya dengar. Ocehan karena ulah saya sendiri. Karena ke-egoisan saya memilih universitas tanpa pikir panjang. Saya selalu percaya dengan kata Pak Mendiknas, saya percaya kata pak presiden, saya percaya kata rektor tentang kemudahan biaya, tapi kenapa saya merasa kecewa sekarang? Saya merasa dibohongi, tapi saya tidak mau menyalahkan mereka. Ini salah saya, saya yang memilih jalur ini. Tapi, merekalah yang sebelumnya membuat saya yakin, tapi saya tidak mau menyalahkan mereka. Saya percaya pada semua orang di negara saya, tapi kenapa mereka selalu menyia-nyiakan kepercayaan saya?
Bukannya saya mengeluh, saya percaya kenapa jalan ini sekarang saya lewati karena inilah yang harus saya hadapi. Saya yakin Allah menuntun saya pelan untuk menjadi kuat. Tapi bolehkan saya merasa lelah saat jalan yang saya ambil semakin berat dan tiada satupun yang mau meminjamkan tangannya untuk membantu saya berdiri?
Keluarga..saya miris mendengar makna kata keluarga. Saat orang tua saya jatuh tak ada satupun keluarganya yang mau membantu. Takut direpotkan, takut berhutang, takut ini-itu. Padahal dalam Al-Quran jelas-jelas dikatakan bahwa yang dibantu utamakan saudara dekat. Tapi kenapa mereka takut direpotkan? Kami hanya minta bantuan saat benar-benar terdesak. Orang tua saya tidak berhutang banyak untuk biaya kuliah saya kepada mereka, hanya minta bantuan arah dan bimbingan. Itu saja. Orang tua saya rela menjaminkan sepeda motor satu-satunya untuk biaya saya kuliah. Orang tua saya setiap hari berpikir solusi tanpa merepotkan yang lainnya. Kakek sepupu saya hanya bisa membantu dengan doa, yang rasanya saat saya mendengar beliau berkata, doa itu cukup untuk saya terus melangkah dibandingkan uang yang berlimpah.
Saat semuanya saya rasa berat hari ini saya ingin menyalahkan semua orang, semua orang yang membuat saya begini. Orang jahat yang merusak reputasi bapak saya sehingga beliau kehilangan pekerjaan, saudara ibu saya yang kurang pengertian, pihak universitas saya yang terlalu menunda, saudara saya yang enggan membantu takut uang mereka habis, saya sendiri yang memilih universitas bergengsi, orang tua saya yang memarahi saya dan semua orang yang ada di sekitar saya yang memandang saya 'wah' padahal tidak tahu kenyataannya. Rasanya saya ingin berteriak tapi apa salah mereka? Saya yang memulai dan saya yang harus mengakhiri, menyelesaikannya.
Selama ini saya selalu tertawa, tapi itu bukan saya sebenarnya. Selama ini saya selalu berpura-pura. Saya terlihat menjadi pribadi yang ceria di depan mereka semua tapi saya ingin menyerah kali ini. Saya ingin menunjukkan beban berat yang harus saya pikul. Mungkin, masih berat beban orang tua saya dan masih banyak yang lainnya. Tapi, melihat teman saya yang lain mereka terlihat lebih tenang dari saya. Ya Allah, bolehkah saya iri pada mereka?
Minggu, 24 Juli 2011
Syndrome : 'Something Ringing a Bell'
Masalahnya bukan soft drink atau medium atau regular, tapi sesudahnya. Kami akhirnya menenteng nampan ke tempat saus. Nah, saat itulah mata saya terpaku pada sosok yang sedang tersenyum sambil membawa SLR-nya. Dengan wajah putih, pipi yang memerah, rambut pendek dengan bagian depan agak menjambul yang mampu membuat saya diam. Kakak kelas saya. Itu kakak kelas saya. Saya melongo masih mencoba meyakinkan diri itu memang dia apa bukan. Langsung saja saya ngeloyor ke tempat duduk stratergis yang paling pas untuk melihat kakak kelas saya itu. Wah ternyata benar, itu kakak kelas saya yang pernah di fans ama sahabat saya -- ama saya juga sih. Dengan sigap saya ambil HP dan ngetik sms buat sahabat saya sambil terus melihat kakak kelas yang sedang asyik ngobrol dan tetep..pegang-pegang SLR-nya. (Tapi, entah kenapa sampai sekarang sms-nya masih ada di draft, mungkin gara-gara tadi saya lupa ngelanjutin ngetik dan malah kepencet cancel).
Masih terus saya perhatikan kakak kelas saya itu. Hmm,,pas zaman SMP dulu sih saya bilang ke sahabat saya dia mirip pemeran Dira di Dealova. Nah, sahabat saya bilangnya dia mirip Ramon di iklannya Cornello apa Cornetto. Akhirnya kami tetap aja ngefans tanpa pandang mirip siapa, yang jelas kakak kelas saya itu keren lah. Malahan zaman dulu pas SMP sepertinya saya beruntung banget. Ternyata jalur angkutan umum kami sama. Jadilah saya setiap pagi berangkat pada waktu yang sudah saya yakini pasti ada kakak kelas saya itu dan taraaaa.. saya selalu bareng kakak kelas saya. Hehe, tentunya ini nilai plus buat pamer ke sahabat saya.
Nah, pas saya memperhatikan kakak kelas saya sambil makan paha ayam, eh, kakak kelasnya noleh ke arah saya. Dengan sigap saya mengalihkan pandangan ke arah LCD TV yang kebetulan menayangkan acara Master Chef. Dari sudut mata saya (mencoba ngelirik) kakak kelas saya melihat ke arah saya, tapi saya langsung refleks waktu itu dan (sepertinya) dia terlihat mengikuti arah pandang saya yang langsung liat LCD TV (apa saya yang GR ya?). Setelah yakin kakaknya gak liat kearah saya, giliran saya liat kakaknya. Tepat dan benar, kakaknya sedang memperhatikan acara Master Chef, padahal tadi dia ngoceh sama temannya sambil pamer SLR.
Mbak saya dari tadi ngoceh segala macam tapi saya malah lirik-lirik ke kakak kelas saya. Hehe. Sebenarnya sih saya ingin memastikan saja itu benar dia apa bukan. Saya mencoba lagi meliuk-liukkan badan, mencoba terlihat normal ke arah kakak kelas saya. Nihil. Tetap saja mata minus saya tidak bisa diajak kompromi buat melihat jauh apalagi di tempat duduk sebelah saya tas milik ibu-ibu menghalangi pandangan. Setelah saya lihat sampai hampir miring-miring dari tempat duduk dan dilihatin teman yang duduk di sebelahnya kakak kelas saya itu barulah saya sadar apa yang saya lakukan sedari tadi hanyalah sia-sia. Yah, ternyata itu bukan kakak kelas saya. Cuma sekadar 'kayaknya pernah liat deh...' dan syndrome pingin lihat kakak kelas saya yang udah lama nggak pernah saya lihat (Ehm, sebenarnya pingin pamer juga ke sahabat saya kalau saya lagi lihat kakak kelas idola). Dengan agak lemas karena sudah miring kesana-kesini saya lanjutan makan dan menandaskan paha ayam di depan saya.
p.s: kalau anak zaman sekarang pasti bakalan nulis pager galau di tengah cerita-cerita mereka (#Galau). Padahal, ampun deh, saya gak tau maksudnya, kenapa orang sekarang -- utamanya twitterers -- suka pake #Galau. Ckckc...
Minggu, 17 Juli 2011
Alhamdulillah, Turning 18 :)
Truly Disgusting!
Langganan:
Postingan (Atom)