Kamis, 06 September 2012

Bias

Kalau setahun lalu saya datang membawa mimpi dan harapan serta cita-cita kalau beberapa tahun kedepan saya akan duduk di bangku alat transportasi yang paling nyaman di dunia, tanpa memikirkan suara bising atau keterlambatan kedatangan. Tanpa memikirkan kuman-kuman di setiap sudut alat transportasi yang kurang diperhatikan karena diperuntukkan bagi kaum marginal. Tanpa harus menanggung sakit leher atau punggung. Tanpa harus memperhatikan orang yang memandang aneh saya setiap waktu karena ketidaknyamanan saya yang membuat orang lain risih.

Sekarang saya tidak tahu apakah yang saya bawa setahun lalu masih menempel di pikiran. Mungkin saja masih ada di hati, tapi pikiran melanglang buana. Bolehlah saya muluk-muluk pada awalnya, toh ujung-ujung saya protol sendiri. Herannya saya masih saja percaya koar-koar motivasi. Saya gampang termotivasi, gampang juga mangkir, dan bersyukur saya masih bertahan dari ajakan para non-believer di luar sana. Bersyukur.

Singkat kata boleh dibilang, saya kehilangan jatidiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar