“Apa sih arti sebuah lagu di mata Alul?”
Alul selama ini mendengarkan sebuah lagu karena lagunya memang enak didengar atau sekedar sedang hits. Tidak jarang juga karena lagu itu seromantis lagu-lagu milik Secondhand Serenade atau futuristic ala Owl City. Bahkan lagu-lagu musisi Indonesia yang dinyanyikan oleh pengamen lampu merah juga membuatnya suka –karena sering didengarnya. Tapi Alul sama sekali tidak ingin melihat lebih jauh untuk sekedar memahami maksud sang musisi menciptakan lagu.
Sampai akhirnya seseorang bercerita kepadanya di suatu siang. Memanjakan telinga Alul dengan lagu yang tidak pernah dipahaminya. Orang tersebut yang memberikan sentuhan tersendiri hingga Alul memahami makna sebuah lagu.
Hanan : Kamu mirip banget kisahnya sama lagu favoritku. Hehehe.
Alul : Hah? Kok bisa?
Hanan : Bisalah. Dibilang mirip gak percaya.
Alul : Hehehe.keren banget ya kisahku bisa mirip lagu.
Hanan : Betul itu.
Alul : Miripnya gimana? Emangnya lagu apaan?
Hanan : The Script. The Man Who Can’t Be Moved. Lumayan jadul sih lagunya. Ya..miripnya ada sih dikit. Tapi aku sendiri yang ngarang dan nyama-nyamain. Totalannya sih gak begitu sama. Tapi, Lucu ya bisa kebetulan.
Alul : Kayak gimana sih?
Hanan : Menurut cerita yang kubuat…kamu jatuh hati ke cewek dan gakbisa ngelupain dia. Terus ngarepin dia meski dia bahkan nggak peduliin kamu. Meski dia ninggalin kamu. Dan kamu tetep setia di titik manapun buat nungguin dia. Berharap dia akan bilang kamu kalau dia akhirnya ngerasain hal yang sama. Kamu tetep setia nunggu meskipun dia udah bikin kamu sakit. Setiaaaa gitu deh kesimpulannya. Simple kan. Tapi kamu nggak pernah tau.
Alul : Hmm..mungkin iya. Hei, kamu bisa nemu aja bagian kehidupanku yang itu.
Hanan : Karena mungkin ada bagian dirimu yang mudah sekali untuk ditebak. Lagipula sudah berapa lama kita berteman? Berapa lama juga nama Tila selalu kudengar di setiap ceritamu?
Alul : Hehe.Oh, saya mengerti Hanan Sang Penerjemah Lagu. Jadi, kalau aku si The Script yang malang di lagu, Tila si ceweknya?
Hanan : Ya, begitulah. Makannya, kalau dengerin lagu dipahami, lagu itu diciptakan karena memiliki arti tersendiri, Lul.
Alul : Gitu ya?
Hanan : Iya.
Alul : Hmm..iya juga..
Hanan : Gak keren ah!
Alul : Dasar. Emang sampe segitunya ya?! Aku yang gak paham arti lagu atau kamu aja cowok melankolis? Pujangga?
Hanan : Kayaknya opsi pertama yang aku pilih.
Alul tersenyum mengingat ucapan teman sebangkunya – Hanan. Kalau dipikir-pikir benar juga ucapan Hanan. Seolah teringat percakapannya siang itu dengan Hanan, Alul mulai memutar lagu favorit Hanan. Suara serak dan merdu Danny O’Donoghue mulai mengalum dari mp3 di HP-nya. Alul tersenyum, berusaha menggabungkan kisahnya dengan lagu ini. Hasilnya, semua hipotesis yang diberikan Hanan adalah benar. Lagu ini mirip kisahnya. Alul mendengarkan dengan tenang, saat lagu berhenti Alul memainkannya lagi dan lagi. Sebuah lagu memang untuk dirasakan dan Alul berusaha untuk menjadi penikmat yang tidak hanya mengagumi ketenaran sang musisi atau hitsnya. Namun, karena misi sang musisi yang menitipkan arti di balik lagunya.
haduuu thim kok kayak e nyerempet-nyerempet sama kisahku jg ya lagu itu --'
BalasHapushmm, kalo lagu itu emang lagu orang melas kenn..hihi, dulu aku nyanyi pas lagi ngefans ama mas bao chun lai. hehe. :p.
BalasHapuswah mas yang mana lagi tuh?
BalasHapusmas yang tak fans pas kelas satu. huahaha, jadi pas bedol desa aku pernah ketemu masnya, nah aku langsung pura-pura ngebenerin tali sepatu biar bisa liat masnya. huahaha!!
BalasHapushahaha dasar kamu :p
BalasHapuskayak di film cintapuccino ae pura-pura mbenerin tali sepatu :D