dulu pas SMA saya ingin sekali ikut yang namanya organisasi, yah, namun apa daya saya hanya menjadi list nama pendaftar dan mengorbankan waktu istirahat saya dengan sia-sia. Saya tidak punya kelebihan dalam menarik hati orang dalam ucapan, saya tidak bisa memberikan komitmen penuh dalam ucapan saya, yang saya tahu, saya hanya bisa membuktikan apa yang jadi kesungguhan saya. Namun apa daya, lingkungan saya tidak berpikir demikian. kualitas wawancara adalah yang utama, padahal belum tentu ucapan itu adalah bukti bukan? lihat saja para politikus kita, saya jadi setuju sama iklan rokok, talk less do more. awalnya, saya mikir percuma kalau kita gak bisa ngomong, tapi sekarang saya jadi sadar, percuma kalau janji ngomong doang--omdo istilah gaul jakartanya.
sekarang, di kampus saya lumayan aktif di dua organisasi--alhamdulillah saya dikasih kesempatan untuk lulus wawancara. sebenarnya ada tiga, tapi saya memutuskan keluar dari satu organisasi lama karena mengandung politik dan terlalu oposisi terhadap pemerintah. pertanyaan saya lagi, saya heran sama mereka yang ikut sospol, mereka kritis, tapi herannya, kenapa mereka selalu 'say no' sama peraturan atau kebijakan pemerintah? kenapa mereka selau menolak dan selalu mengkaji kesalahan pemerintah? kalau pemerintah selalu salah, siapa yang benar? mahasiswa? mau seperti tahun 1998 yang dibilang pahlawan reformasi tapi gagal total?
back to topic, kedua organisasi saya ini lumayan sibuk. Yang pertama adalah RTC UI. oke, sebenarnya ini bukan organisasi, tapi UKM atau ekskul gitu lah. Ini adalah UKM yang saya idam-idamkan semenjak SMA. Disini job saya sebagai produser, tapi belum ada jam terbang karena masih training. Training sih menurut saya fun, tapi, berhubung training produser bertepatan dengan acara pindahan saya dari asrama ke kost.an, saya izin, alhasil 15 TOR harus saya kerjakan dalam waktu seminggu. bayangkan, belum tugas saya yang berasa dikejar deadline. saya juga ada acara flash mob di paramadina kalau tidak salah, tapi saya putuskan tidak ikut demi makalah tanggal 18 april saya. untungnya saya masih sempatkan untuk ikut gathering produser di warung pasta hari kamis besok, setidaknya saya bisa lebih mengenal senior--pasca saya tidak ikut makrab karena pulang kampung.
organisasi kedua adalah organisasi yang bergengsi--katanya--di kalangan mahasiswa. BEM. disini saya masuk divisi yang sama sekali tidak saya pilih karena benar-benar tidak terpikirkan berada di dalamnya. divisi danus. yang terpikir di kepala saya adalah dagang kue keliling kampus menawarkan pada orang-orang yang belum tent beli dengan harga lumayan tinggi. saya maunya quit, tapi dasar orang jawa mementingkan sungkan, saya tetep go ahead sampai sekarang. setiap minggu saya tidak bisa leha-leha karena saya harus ikut weekly sale dimana saya dan teman-teman divisi danus mencari uang dengan berjualan kue atau ngamen. divisi kami dikejar deadline untuk mencari dana bagi divisi lain. weekly sale sebenarnya hanya 2 minggu sekali, tapi karena kas danus menipis kami merubahnya menjadi setiap minggu. minggu lalu saya berhasil menjual air minral botol dengan mudahnya--alhamdulillah-- dan saya senang pas ngamen dikasih uangnya berkisar 2000-5000. haha, mau tau strateginya? cari ibu-ibu dan anak SMA. hehe.
selain weekly sale, saya juga kebagian tugas daily tour, yaitu dagang makanan tiap weekdays. saya kebagian 3 hari, hari senin, rabu, jumat. sebenarnya saya shift-shift.an sama teman saya, tapi teman saya datangnya telat, terpaksa saya handle bagian dia juga tiap hari. selain jualan-jualan saya juga menjadi wakil penanggung jawab untuk acara company profile. bayangkan, meskipun jadi wakil, acaranya lumayan besar dan berisiko. sudah pusing dengan aneka surat dan proposal saya juga jadi rajin rapat. mau makan, rapat dulu, mau main, rapat dulu, ke perpus, rapat dulu. serba keren deh kalau orang tanya "mau kemana?", "rapat bem", "cie anak bem".
nah, untung aja nih orang-orang di tempat saya bernaung pada baik-baik. jadi kata 'rapat' yang kesannya bikin ngantuk malah jadi fun dan happy. heeh, tapi kadang yang membuat saya sungkan adalah kendala bahasa gaul yang tidak mau saya terapkan. Gue Elo, helloooo!!! itu bahasa daerah lho, bahasa betawi, malu ah bisa bahasa daerah lain tapi bahasa daerah sendiri masih jelek parah. mendingan, karena kita berasal dari one nation one heart, kita pakai bahasa indonesia saja, jangan pakai bahasa daerah. katanya orang indonesia? jadi lupakan kedaerahan masing-masing. tidak ada lagi yang namanya orang jakarta, malang, bandung, surabaya, yang ada kita orang Indonesia. hehe.
oke, sekarang saya sudah menjadi miss kura kura alias miss kuliah rapat kuliah rapat. so, who wants to be the next 'me'? :)
hehehe, fathim udah sibuk sama kampusnya ya, weekend kok di kampus *curhat*
BalasHapusbtw mahasiswa tahun 1998, pahlawan reformasi yang gagal total itu gimana sih?