Kamis, 05 Mei 2011

Story About My Past

Image and video hosting by TinyPic
Not everyone has bad past nor wonderful past.
It depends on what they think about what they've faced in the past.

1. Waktu saya SD kelas satu, guru saya memarahi saya karena saya tidak bisa mengerjakan soal. Hal yang membuat saya kesal adalah guru saya tidak memarahi saya secara langsung. Tapi, melalui kakak saya yang kebetulan menjemput saya pulang sekolah siang itu. Guru saya mengatakan, "Kamu kakaknya Galuh? Adik kamu kok bodoh sekali! Kamu ajarin dong di rumah!" dari situ saya diremehkan. Kenapa? Karena saat itu saya tidak menunjukkan tanda-tanda orang tidak bisa mengerjakan sesuatu. Ibu guru tersebut selalu menghina saya bodoh, padahal saya saat itu Alhamdulillah dapat ranking 5 secara konstan sampai naik kelas dua SD. Aneh bukan?!
2. Waktu perpisahan kelas enam SD, pasti ada paduan suara. Nah, saya tidak dipilih untuk menyanyi. Hanya beberapa anak saja. Waktu latihan, saya akhirnya hanya ngobrol dengan teman saya yang juga tidak dipilih. Keesokan harinya, teman saya tadi dipilih buat nyanyi, tinggalah saya yang sendirian melihat mereka latihan. Hari H, saya baru menyadari bahwa 'hanya' saya yang tidak dipilih untuk menyanyi dari anak satu angkatan. Memang, guru saya itu ada sentimen pribadi kepada saya -bahkan dua adik saya mendapat perlakuan yang sama. Jadilah saya disuruh menjaga konsumsi di luar kelas padahal semua anak menyanyi di dalam ruangan dan bergembira bersama orang tua mereka. Saya? Diasingkan dengan alasan menjaga kue. Waktu saya masuk, saya dimarahi karena meninggalkan konsumsi begitu saja. Coba anda bayangkan itu terjadi pada anak kelas 6 SD dan itu memang nyata adanya.
3. Saya punya teman yang sangat jahat --menurut saya. Kelas enam SD saya ada kelas tambahan di sekolah. Karena pulang siang, saya menyempatkan makan. Saya terbiasa dengan teman saya beli bakso yang kebetulan mangkal di depan sekolah. Saat itu saya dalam keadaan flu dan pilek berat. Pastinya jelas bagaimana seseorang yang pilek. Saya makan dengan keadaan pilek namun saya sungguh tidak menjijikkan. Teman saya yang mengajak saya makan juga maklum saya dalam keadaan pilek bahkan kasihan. Tiba-tiba ada teman yang ikut bergabung dan yang membuat saya merasa dia jahat adalah dia berkata "Hmm..pasti nggak enak kalau lagi makan dekat orang pilek!" Maksud dia berkata seperti itu adalah agar saya ditinggalkan teman saya yang simpati kepada saya,alasannya karena saya sedang bertengkar dengan anak yang berkata jahat. Dan sifat buruk anak itu adalah mengumpulkan kepercayaan agar saya tidak punya teman atau dijauhi teman saya.
4. Waktu perpisahan SMP tidak ada satupun teman saya yang mengajak saya bicara dalam ruangan perpisahan. Saya seperti kambing congek duduk tanpa seorang pun peduli. Sempat teman saya melihat saya, namun saat saya tersenyum kearahnya dia berpaling. Saya takut dengan acara seperti itu lagi karena takut sekali menjadi kambing congek. Saya merasa saya tidak diperhatikan karena nilai nem saya tidak sebegitu bagus di mata mereka--atau mungkin hanya perasaan saya. Tapi, saya menyimpulkan dari guru saya yang juga berbuat sama terhadap saya. Guru saya mengharapkan saya mendapatkan nem bagus, tapi nyatanya saya mendapatkan nem jauh di bawah ekspektasinya. Akhirnya beliau mengubah pandangannya terhadap saya. Saat itulah saya takut kalau ada orang yang percaya saya dapat bagus atau mengharap saya dapat bagus. Saya takut ketika saya tidak bisa menjadi yang mereka inginkan, mereka meninggalkan saya lagi. Saya takut. Untuk itu saya takut dan tidak suka acara wisuda.


p.s. : saya tidak mempermasalahkan cerita di atas. Saya hanya merasa, ternyata saya pernah melewati hal-hal semenakutkan itu. Alhamdulillah saya merasa lebih baik sekarang dan teman-teman saya di atas sudah berteman baik dengan saya --yah, mungkin itu saat kita masih kecil dan berpikiran labil. Cerita no. 4 tidak selamanya menakutkan untuk saya. Saya masih ingat teman saya ada yang peduli saat itu meski hanya satu. Saya ingat dia mendatangi tempat duduk saya dan menanyakan berapa nilai saya, di bilang "wah bagus". Dan saya masih ingat sekali dengan wajah dan senyumnya yang begitu teduh saat itu. Terima kasih teman yang sudah menjadi OASIS yang membantu saya yang kehausan:)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar