Rabu, 28 September 2011

Historian's Activity :)

Image and video hosting by TinyPic
Image and video hosting by TinyPic
Image and video hosting by TinyPic
Image and video hosting by TinyPic
Image and video hosting by TinyPic

photo courtesy by Mumut, thanks to Ririn, Kak Jo, Ai, Tridtrid :)

Histeren

Image and video hosting by TinyPic

Sebenarnya saya bukan seorang mahasiswa yang ngeh dengan jelas mengenai sejarah negara saya. Itulah sebabnya saya ingin belajar sejarah, teringat kata teman saya yang berkata, passion kamu thim, passion.. Saya suka sejarah, sampai bagaimanapun saya suka sejarah, meskipun sejarah negara saya banyak yang ditutpi saya tetap suka sejarah. Suatu saat nanti, kalau bukan saya dan teman-teman sejarah saya yang lain yang membuka tabir kebenaran, maka siapa lagi? Semua berbondong-bondong menyelesaikan masalah perekonomian bangsa, masalah moral bangsa, siapa yang mau menyelesaikan masalah sejarah bangsa kita? Yang bahkan di mata masyarakat dipandang saja tidak mau, dimata pelajar SMA pelajaran sejarah membuat kita mengantuk dan sebaiknya di hapus saja, di mata pemerintah sejarah yang mencoreng nama baik harus ditutupi.

Saya tidak merasa saya lebih baik karena memilih sejarah. Tapi saya merasakan sensasi yang menakjubkan saat belajar sejarah. Saya menjadi menyerap beberapa fakta baru mengenai sejarah bangsa yang saya dapat dari dosen-dosen saya. Pengetahuan yang membuat saya semakin kecil saja dengan pengetahuan sejarah yang saya miliki. Padahal di SMA dulu saya alhamdulillah mendapatkan nilai baik untuk pelajaran sejarah. Tidak cukup. Sebagai mahasiswa sejarah, ternyata banyak yang harus saya lakukan, banyak yang harus saya baca dan banyak yang harus saya ketahui.

Beberapa fakta sejarah yang saya himpun dari dosen saya selama kuliah dua minggu terakhir ini adalah :
1. Selama ini kita mengenal pengibar bendera yang salah. Bukan orang-orang yang tersebut di buku sejarah (SMA) itulah yang mengibarkan bendera sangsaka merah putih saat proklamasi kemerdekaan 1945.
2. Kawat untuk mendirikan PDRI di bukittinggi tidak pernah sampai ke tangan Sjafruddin Prawiranegara. Kawat tersebut malah sampai di tangan A.A. Maramis di India.
3. Pangeran Besar Jenderal Sudirman tidak memukul mundur tentara inggris. Tetapi memang situasi mengisyaratkan demikian. Tentara Inggris ditarik kembali bersamaan dengan serangan Jendral Sudirman. Saat Jendral Sudirman datang tentara Inggris sudah tidak ada, yang menjadi masalah adalah, kita percaya bahwa Sudirman mampu memukul undur pasukan Inggris dengan mengunakan bambu runcing saja.
4. Naskah proklamasi yang bertuliskan tulisan asli Bung Karno sebenarnya sudah di buang di tong sampah. Tapi, B.M. Diah memungutnya dan menyimpannya. Akhirnya bukti tersebut dijadikan sebagai bukti non otentik tapi dapat menggeparkan kehidupan masyarakat.
5. Budi Utomo bersaing dengan Sarekat Islam.

Itulah beberapa missing part from our history. Sekarang saya menganggap sejarah seperti puzzle yang harus saya temukan. Suatu saat nanti saya ingin, masyarakat menghormati sejarah, sebenarnya masyarakat ingin menghormati sejarah bangsa kita. Namun, karena banyak yang ditutpi mereka semakin malas. Untuk itulah saya ingin membuka tabir dan membuat sejarah lebih nyaman untuk dipelajari..


"Jasmerah!!!"(Bung Karno)

n.b: picture